
BINATANGMU – Siapa yang tidak suka kucing? Kucing adalah hewan peliharaan yang populer di seluruh dunia karena kecantikan, keanggunan, dan kelucuan mereka.
Namun, ketika kucing jantan birahi, perilaku mereka dapat berubah drastis menjadi lebih galak dan agresif.
Pemilik kucing jantan harus memahami tanda-tanda kucing birahi, dampaknya pada kucing, dan cara merawat kucing agar tetap tenang selama masa birahi.
Kenapa Kucing Jantan Birahi Jadi Galak
Kucing jantan biasanya menjadi galak dan agresif ketika sedang dalam periode birahi atau masa kawin. Hal ini disebabkan oleh perubahan hormon testosteron dalam tubuh kucing jantan.
Kucing jantan yang sedang dalam periode birahi akan memiliki tingkat testosteron yang lebih tinggi dari biasanya, sehingga mereka cenderung lebih agresif, gelisah, dan teritorial.
Selain itu, kucing jantan yang belum dikastrasi atau sterilisasi juga cenderung memiliki perilaku agresif dan teritorial terhadap kucing jantan lainnya, terutama dalam situasi di mana mereka bersaing untuk mendapatkan pasangan kawin.
Untuk mengurangi perilaku agresif pada kucing jantan selama periode birahi, disarankan untuk melakukan sterilisasi atau kastrasi pada kucing tersebut.
Dengan melakukan sterilisasi atau kastrasi, tingkat hormon testosteron pada kucing jantan akan menurun, sehingga dapat mengurangi perilaku agresif dan teritorial pada kucing tersebut.
Selain itu, sterilisasi atau kastrasi juga dapat membantu mencegah kucing jantan terkena berbagai macam penyakit yang berhubungan dengan sistem reproduksi.
Tanda-tanda Kucing Jantan Birahi
Kucing jantan mencapai kematangan seksual sekitar usia enam hingga sepuluh bulan. Ketika mencapai usia ini, kucing jantan akan mulai menunjukkan tanda-tanda birahi. Beberapa tanda-tanda yang umum terjadi pada kucing jantan yang birahi antara lain:
Mencari perhatian: Kucing jantan yang birahi akan mencoba untuk menarik perhatian pemiliknya dengan terus-terusan menggosokkan dirinya atau melakukan tindakan yang mencolok.
Mengeluarkan suara keras: Kucing jantan yang birahi seringkali akan terdengar mengeluarkan suara keras dan tidak biasanya.
Menandai wilayah: Kucing jantan yang birahi akan mencoba untuk menandai wilayahnya dengan meninggalkan bau dari urinnya di tempat-tempat tertentu.
Menggigit atau mencakar: Kucing jantan yang birahi cenderung lebih mudah tersulut emosi dan dapat menjadi agresif dengan cara menggigit atau mencakar.
Dampak Kucing Jantan Birahi
Kucing jantan yang birahi dapat mengalami beberapa dampak yang berbeda-beda pada kesehatan mereka. Beberapa di antaranya meliputi:
Stres: Kucing jantan yang birahi dapat merasa sangat stres akibat dorongan seksual yang kuat. Stres dapat mengakibatkan kucing menjadi kurang aktif dan mengalami masalah kesehatan yang lain.
Kegemukan: Kucing jantan yang birahi cenderung menjadi kurang aktif dan lebih banyak tidur sehingga berisiko untuk kegemukan.
Infeksi saluran kemih: Kucing jantan yang birahi memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami infeksi saluran kemih karena cenderung untuk lebih sering mengeluarkan urin.
Kehilangan energi: Kucing jantan yang birahi dapat kehilangan energi dan gizi yang penting untuk pertumbuhan dan kesehatannya.
Cara Merawat Kucing Jantan Birahi
Untuk membantu mengurangi dampak dan menjaga kesehatan kucing jantan yang birahi, ada beberapa cara yang dapat dilakukan. Berikut beberapa tips yang dapat membantu merawat kucing jantan yang birahi:
Menyediakan ruang yang cukup: Kucing jantan yang birahi membutuhkan ruang yang cukup agar tidak merasa stres dan lebih nyaman.
Menjaga lingkungan: Menjaga lingkungan kucing jantan yang birahi adalah hal yang penting untuk menjaga kesehatannya. Hal ini dapat dilakukan dengan menyediakan tempat tidur, makanan dan minuman yang cukup
Memberikan perhatian yang cukup: Memberikan perhatian yang cukup pada kucing jantan yang birahi dapat membantu mengurangi stres dan kecemasan yang dialaminya.
Selain itu, pemilik juga dapat melakukan aktivitas yang dapat menghilangkan rasa bosan dan meningkatkan interaksi sosial dengan kucing jantan tersebut.
Memberikan makanan yang sehat dan bergizi: Memberikan makanan yang sehat dan bergizi sangat penting untuk menjaga kesehatan kucing jantan yang birahi.
Pastikan makanan yang diberikan mengandung protein yang cukup dan nutrisi yang dibutuhkan oleh kucing.
Menjaga kebersihan lingkungan: Menjaga kebersihan lingkungan kucing jantan yang birahi dapat membantu mencegah infeksi saluran kemih dan penyakit lainnya.
Rutin membersihkan kotak pasir dan mencuci tempat tidur kucing dapat membantu menjaga kebersihan lingkungan tersebut.
Membatasi aktivitas kucing: Kucing jantan yang birahi cenderung lebih agresif dan mudah tersulut emosi. Oleh karena itu, membatasi aktivitas kucing dan menjaga jarak dengan kucing saat sedang birahi dapat membantu mencegah cedera pada manusia dan kucing itu sendiri.
Konsultasi dengan dokter hewan: Jika kucing jantan yang birahi mengalami gejala yang parah atau memiliki masalah kesehatan yang lain, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter hewan untuk mendapatkan perawatan yang tepat.
Kesimpulan
Kucing jantan birahi dapat menjadi galak dan agresif, namun dengan perawatan yang tepat, pemilik kucing dapat membantu menjaga kesehatan dan kesejahteraan kucing jantan mereka selama masa birahi.
Perhatikan tanda-tanda kucing jantan yang birahi, lakukan perawatan yang baik dan konsultasi dengan dokter hewan jika diperlukan. Dengan demikian, kucing jantan Anda akan tetap sehat dan bahagia selama masa birahi.***